Kronologi Peretasan Indodax
- X
- 2 min read
Indodax, bursa kripto terbesar di Indonesia, baru saja mengalami peristiwa mengejutkan. Pada 10 September, lebih dari $25 juta menghilang dalam sekejap akibat serangan peretas. Kejadian ini menjadi salah satu episode terburuk dalam sejarah bursa tersentralisasi di Asia Tenggara.
Bagaimana Peretas Melakukannya?
Teknik serang yang dilakukan para hacker adalah dengan menawarkan Dream jobs kepada salah satu karyawan indodax.
Oscar mengatakan bahwa insiden bermula ketika seorang karyawan Indodax menerima tawaran pekerjaan sampingan dengan bayaran yang tinggi.
karyawab tersebut diimingi bayaran ribuan dolar untuk mengatur sebuah server dalam waktu hanya satu jam. Tanpa disadari, tawaran tersebut merupakan trik yang digunakan oleh peretas untuk menyusupi sistem Indodax.
“Orang ini bekerja menggunakan laptop kantor dan menyalahi SOP Indodax, ternyata pekerjaan freelance yang di tawarkan ini hanya kedok untuk menyusupi laptop yang dipakai,” kata Oscar.
Dalam serangan tersebut, karyawan Indodax harus mengunduh sebuah file yang ternyata sudah disusupi oleh malware yang dirancang untuk menyerang server perusahaan.
Oscar menegaskan bahwa meskipun karyawan tersebut bukan bagian dari tim inti, dia memiliki akses ke salah satu server Indodax, yang akhirnya menjadi titik awal penyusupan.
“Dia bukan enginer utama kita, dia punya akses ke server, tetapi bukan server utama Indodax. Namun server yang terkena eksploitasi membuat malware berpindah ke server lain,” jelas Oscar.
Para peneliti mencurigai bahwa serangan ini mirip dengan modus operasi Lazarus Group dari Korea Utara, tetapi belum ada konfirmasi pasti.
Jumlah Dana yang Dicuri:
6,14 juta USDT 1.047 ETH (senilai $2,48 juta) 25 BTC (senilai $1,41 juta) 2,2 juta MATIC (senilai $849 ribu) 1,4 juta ARB (senilai $749,6 ribu) 2 juta ENA (senilai $465 ribu)
setelah itu menukarkan hasil curian dan memindahkan ke alamat berikut:
Ethereum ($12.37m):
Misc erc-20 tokens on Ethereum ($1.2m):
Optimism ($900k):
Polygon ($6.8m):
Tron ($2.55m):
BTC ($1.4m):
- Tags:
- Berita